Perkiraan Materi UN 2011 Sesuai SKL


PERKIRAAN RESUME STANDAR KOMPETENSI LULUSAN  ( SKL )
SOSIOLOGI UJIAN NASIONAL TAHUN 2011
SMA PGRI CICALENGKA


BAB I.

Mendeskripsikan interaksi sosial sesuai dengan nilai dan  norma yang berlaku dalam masyarakat

Standar  Kompetensi Lulusan ( SKL )
KEMPUAN YANG DI UJI
1. Mendiskripsikan interaksi sosial dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
Mendeskrifisikan Interaksi sosial yang teratur berdasarkan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat

1.1.1  Proses interaksi Sosial :
 Interaksi sosial merupakan gambaran tentang perilaku seseorang yang diatur  dalam pola, sikap yang berdasarkan pada norma dan nilai yang berlaku di masyarakat dan dilakukan dalam keadaan sadar serta memiliki tujuan. Oleh karena semua tindakan dan prilaku dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan tertentu hal itu dinamakan tindakan sosial. Dari berbagai tindakan sosial itu jika sudah saling  berhubungan dengan orang lain, maka akan menjadi ineteraksi sosial. Dari sanalah kita dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud interaksi sosial itu adalah : hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok dengan kelompok, yang tidak peduli apakah hubungan itu baik atau buruk, kawan atau lawan,formal atau tidak formal,berhadapan langsung atau tidak sekalipun hanya berupa simbol atau melalui alat komunikasi itu disebut dengan interaksi.
Dilihat dari tindakan-tindakan yang dilakukan secara sadar dalam iteraksi sosial dibedakan menjadi beberapa tipe tindakan sosial :

1.    Tindakan Rasional Instrumental :
Adalah :Suatu tindakan yang dilakukan seseorang dengan menghitung kesesuaian antara cara yang digunakan dengan tujuan yang ingin dicapai. Contoh ; jika si A ingin bekerja maka si A harus memperhitungkan tindakan pendekatan melalui interaksi  dengan syarat si A harus sesuai dengan syarat keinginan perusahaan.

2.  Tindakan Rasional berorintasi Nilai :
Adalah suatu tindakan yang bersipat rasional dengan tujuan memperoleh nilai. Contoh Orang muslim melaksanakan puasa dengan mengosongkan perut dari fajar sampai terbenamnya matahari itu dilandasi nilai iman, masalah diterima atau tidaknya itu adalah urusan Allah, yang penting ibadah puasa dilakukan karena mempunyai nilai ibadah kepada Allah.

3.  Tindakan Tradisional :
Adalah Suatu tindakan yang dilakukan karena semata-mata atas dasar kebiasaan. Contoh kebiasaan orang tua selalu mengadakan selamatan tujuh bulan dengan mengadakan upacara rujak yang biasa dilakukan, dan apabila tidak dilakukan maka yang bersangkutan merasa dirinya berdosa, padahal hal demikian itu karena kebiasaan saja secara turun temurun. Dan masih banyak contoh lainnya.

4.  Tindakan Afektif :
Adalah suatu tindakan atau perilaku yang semata-mata didorong oleh perasaan emosi yang dalam pelaksanaannya tanpa direncanakan dan tanpa disadari. Contohnya antara lain : perasaan Marah, gembira, rasa taku, sedih.
                                                                                              
1.1.2. Syarat-syarat Interaksi Sosial :
            Syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut :
  1. Adanya Kontak Sosial :
yang artinya adanya sentuhan, baik langsung ( kontak primer ) ataupun tindak langsung ( Kontak sekunder )
a.1. Kontak Primer ( kontak langsung ) hal ini terjadi secara langsung bertatap muka antar individu atau kelompok yang memuliki tujuan bersama dalam berinteraksi.
a.2. Kontak sekunder  (kontak tidak langsung ): yaitu terjadinya interaksi sosial tanpa bersentuhan secara tidak langsung, baik melalui alat informasi dan Komunikasi ( misalnya e-mail. HP, surat ) atau melalui pihak ketiga.



b.  Komunikasi :
     Yaitu suatu penyampaian fakta, sikap, emosi atau segala enti kesadaran dikalangan manusia. Atau pengertian lain dari arti komunikasi itu adalah penyampaian pesan dari suatu pihak kepada pihak lain sehingga terjadi pengertian barsama.


1.1.3. Bentuk-bentuk interaksi sosial :
Menurut Gillin and Gilin bentuk interaksi sosial dibagi dalam dua macam :

1.    Proses Assosiatif : adalah suatu proses yang cenderung untuk bersatu serta    meningkatnya rasa solidaritas anggota kelompok yang meliputi :
1)    Kerjasama ( cooperation ) yaitu adanya suatu hubungan antara individu atau kelompok  dalam mecapai tujuan bersama. contoh, permainan, gotong royong, OSIS,BEM, HIMA, oragnisasi Kepartaian ” GOLKAR, PDIP, DEMOKRAT dll.
1.1.        Bentuk – bentuk kerjasama :
a)    Gotong royong adalah salahsatu bentuk kerjsama antar individu dengan individu atau antar kelompok
b)    Bargaining adalah perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antar dua kelompok atau lebih
c)    Kooptasi ( cooptation ) adalah  proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan pada suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi
d)    Koalisi ( coalition ) adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.
e)    Join Ventura adalah kerjsama perusahaan dalam proyek tertentu
2)  Akomodasi yaitu : proses mencapai persetujuan sementari di antara pihak-pihak yang sedang atau mempunyai potensi konflik .
2.1. Bentuk – bentuk Akomodasi :
a) Coorcion ( paksaan ) dilakukan karena adanya paksaan, contoh perusahaan A dan B , tidak ada kerjsama, karena dipaksa oleh C akhirnya A dan B mau bekerjasama.
b) Compromise ( Kompromi ) artinya pihak-pihak yang terlibat mengurangi tunutannya agar mencapai suatu penyelsaian dengan jalan kompromi.
c) Arbitation ( Juru Pisah ) artinya penyelsaian diselesaikan melalui pihak ke tiga.
d) Mediation ( mediator ) artinya  penyelesaian diprakarsai oleh pihak ke tiga. Contoh; konflik Indonesia dengan Timor Leste akhirnya PBB sebagi mediatotnya. ( Pihak ke tiga )
e) Consilliation ( Konsilasi )  adalah usaha-usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu tujuan bersama.
f) Tolerance ( toleransi ) artinya menghargai demi menghindari poerselisihan atau terjadinya komflik.
   3) Asimilasi yaitu berbaurnya dua kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan  lain yang dianggap bagian miliknya.
Faktor yang mempengaruhi Asimilasi :
1)    Adanya toleransi antar kelompok yang berbeda kebudayaan
2)    Sikap menghargai kebudayaan asing
3)    Adanya keterbukaan dari masyrakat
4)    Perkawinan campuran
5)    Akulturasi : yaitu bercampurnya dua unsur budaya yang berbada yang dasatukan dalam bentuk karya dalam satu unsur.

2.    Proses Dissosiatif yaitu proses yang cenderung ke arah timbulnya perpecahan dan meregangkan solidaritas kelompok., Yakni meliputi :
1)    Kompetisi  ( persaingan ) yaitu adanya saingan diantara satu atau lebih dalam upaya memenangkan sesuai tujunnya.
2)    Konplik ( pertikaian ) yaitu adanya pertikaian dalam upaya memenangkan tujuannya, dan menganggap orang lain sebagai pesaing yang harus dimusnahkan.
Faktor terjadinya konflik :
1)    Perbedaan individu
2)    Perbedaan kebuidayaan
3)    Perbedaaan kepentingan
4)    Perubahan sosial

Fungsi konflik :
1)    Merumuskan dan menyelesaikan persoalan
2)    Meningkatkan kesatuan dan solidaritas dan kehendak untuk berkorban bagikelompok
3)    Mempercepat perubahan sosial

Bentuk konflik :
1)    Konflik pribadi
2)    Konplik rasila
3)    Konflik antar kelas sosial
4)    Konflik politik
5)    Konflik bersifat internasional
3)    Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang ditandai dengan suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan contoh, kasus Bibit dan candra ketua KPK oleh pihak POLRI.

1.1.4. Faktor –faktor  yang mempengaruhi interaksi Sosial :
1.  Imitasi :
adalah suatu tindakan meniru atas prilaku orang lain. Seperti meniru artis dalam cara berpakaian, atau meniru dalam bentuk suara dan lain-lain.
2. Sugesti :
adalah anjuran tertentu yang menerbitkan reaksi langsung tanpa pikir panjang pada individu yang menerima anjuran tersebut, tanpa melalui reserve.
3.  Identifikasi :
adalah suatu kecenderungan ingin sama dengan pihak lain. Misalnya menginginkan sama dengan idola artisnya, atau Bapak / ibu gurunya dll.
4.    Simpati :
Adalah proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain, contoh budi ikut ektra kurikuler karena simpati pada pelatihnya yang selalu juara.
5.    Empati :
Adalah Kecakapan seseorang untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan yang lain ikut merasakan apa yang dilakukan dan dialami. Contoh kita bersimpati bila ada salah seorang teman kita yang salah satu keluarganya meninggal dan kita terbius seolah-olah kita juga merasakan hal tersebut.
6.    Motivasi
Adalah dorongan, rangsangan, pengaruh yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti, dalam bentuk bentuk wujud berupa sikap, perilaku saran dan pertanyaan. Contoh pemberian pengharaan kepada seorang karyawan berprestasi., pujian dll

1.1.5 . Ciri-ciri Interaksi Sosial :
Menurut Charles P Loomis ciri-ciri interaksi Sosial sbb :
1.    Jumlah pelaku lebih dari satu orang
2.    Adanya Komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang.
3.    Adanya dimensi waktu, yang meliputi masa lalu, sekarang dan akan datang.
4.    Adanya tujuan yang ingin dicapai.

1.2. Norma dan Nilai Sosial :
1.2.1. Norma adalah ukuran-ukuran yang dikenakan kepada individu-individu agar sikap, tingkah laku dan perbuatannya sesuai dengan lingkungan kehidupannya.
1.2.2. Fungsi Norma adalah. Mengatur  interaksi sosial supaya terjadi tata tertib dalam masyarakat.
a. Jenis – jenis Norma :
1.  Usage ( norma Cara )
yaitu  norma ini dianggap lemah dibanding norma yang lain, pelanggaran kepada norma ini hanya bersipat celaan, cemoohan, atau sinis contoh cara makan bersuara dll.
2.  Folkways ( norma kebiasaan )
adalah Perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk kegiatan yang sama, misalnya memberikan salam tatkala bertemu, makan dengan tangan kanan, sikat gigi sebelum tidur, bertututur kata sopan, menghormati Orang tua dan sebagainya. Pelanggaran terhadap norma ini hanya bersipat teguran dan sindiran.
3. Morres ( norma tata kelakuan )
adalah norma yang mendapat tekanan keras dari anggapan umum, yang melanggar norma ini diopastikan mendapatkan tekenan tertentu walaupun tak seberapa. Misalnya Berjinah
4. Custom ( norma adat ) adalah
Tata kelakuan  yang kekal dan kuat yang terintegrasi dalam pola-pola perilaku masyarakat, yang melanggar adat akan memperoleh sangsi yang berat, misalnya dikucilkan dari masyarakat. Contoh upacara adat kelahiran, kematian dll.
5. Laws ( norma hukum ) Norma tertulis yang dibuat oleh negara  dengan tujuan mengatur warganya yang berada di wilayah negara yang bersangkutan .
5.1. Jenis hukum dibagi dalam tiga bagian : 1. Hukum Publik, 2 Hukum Perdata  dan 3. hukum Internasional
6.  Morma mode ( fashion ) biasasanya meniru terhadap sesuatu yang dianggap terbaru, contohnya mode rambut, pakaian, arsitektur rumah dll.

1.2.3. Macam-macam norma yang berlaku di masyarakat :
1. Norma Agama :    Yaitu berupa rangkain peraturan Allah yang terangkum dalam perintah dan larangannya.

2. Norma susila     :  adalah suatu norma yang menghendaki serta menganjurkan agar sikap anggota masyarakat bersikap, bertingkah laku dan berbuat baik terhadap sesamanya yang muncul dari hati nurani.

3. Norma Sopan santun : adalah sebagai petunjuk aturan hidup bagi masyarakat.

4. Norma kebiasaan adalah petunjuk  atau aturan hidup tentang perilaku yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadikan kebiasaan dalam suatu masyarakat.

5. Norma hukum adalah norma yang pada hakikatnya adalah norma agama yang di konkritkan.

          1.2.3.1 Nilai ( value ) adalah suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan untuk dijadikan orang banyak dalam suatu masyrakat tertentu agar diperoleh sesuatu yang dianggap benar dan pantas yang harus dilakukan oleh anggota masyarakat.
Pendapat lain Nilai adalah  gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas yang berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu ( Robert M.Z Lawang ) adapun nilai sosial menurut Woods adalah petunjuk-petunjuk umum  yang telah berlangsung lama mengarah pada tingkah laku dan kehidupan sehari-hari. Dan
menurut C. Kluckhon Nilai kebudayaan pada dasarnya mencakup lima masalah pokok :
1. Hidup Manusia yaitu ada yang menganggap hidup itu baik, buruk dan manusia wajib berikhtiar untuk lebih baik.
2. Nilai Karya Manusia yaitu karya manusia yang memungkinkan bertahan hidup dan dapat memberikan kehormatan.
3. Nilai hakikat hidup kedudukan manusia berdasarkan ruang dan waktu yaitu : selalu berorintasi pada masa lampau, sekarang dan akan datang.
4. Nilai hakikat hubungannya dengan alam, yaitu manusia berpendapat bahwa alam sebagai suatu yang dahsyat, dapat di ubah dan manusia senantiasa selaras dengan alam
5. Nilai hakikat hubungan dengan sesama,  yaitu manusia senantiasa hidup bersama.
     
Menurut Prof Dr. Notonegoro : Nilai dibagi dalam tiga bagian. :
1.    Nilai Material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
2.    Nilai Vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia.
3.    Nilai Kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani meliputi :
a.    Nilai Kebenaran  yang bersumber dari unsur akal
b.    Nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia peraraan estetika.
c.     Nilai Moral / kebaikan yang bersumber dari unsur rasa ( perasaanya, estetika )
d.    Nilai Religius yang meruakan nilai ketuhanan.

1.2.4.1. Fungsi Nilai :
1.    Menetapkan harga sosial pribadi dan kelompok
2.    Membentuk cara berfikir dan berprilaku
3.    Membantu dalam menjalankan peran sosial
4.    Alat pengawas dan daya tekan seseorang dalam bertindak
5.    Alat solidaritas di antara anggota kelompok.

1.2.4.  Ketarturan dan tertib Sosial
Ketaraturan merupakan hubungan yang selaras antar nilai norma dan ineteraksi sosial, yang diartikan sebagai suatu kondisi kehidupan masyarakat yang berjalan secara tertib teratur sehingga segala aturan ayang ada dijaga dan dijaga keberadaanya.
1.2.4.1. Unsur-unsur ketaraturan sosial :
1) Ketaraturan / tertib sosial terjadi akibat dari dipatuhinya segala nilai dan norma yang ada di masyarakat. Yang dapat ditandai dengan tiga hal :
1)Terdapat satu sistem dan norma yang jelas
2)    Individu atau kelompok masyarakat mengetahui dan memahami norma-norma sosial dan nilai-nilai yang berlaku.
3)    Individu dan kelompok menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
2) Order yaitu suatu sistem tatanan norma yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat. Contoh, peraturan tetang disiplin disekolah yang tercantum dalam tata tertib sekolah, dan berlaku khusus bagi warga sekolah.
3) Keajegan yaitu berlangsungnya keteratuiran secara tetap dan terus menerus. Contoh aturab yang ditetapkan oleh sekolah senantiasa terus dilaksanakan, mialnya dalam berpakaian yang standar, pemakaian batik dan lain-lain
4) Pola / Patrun adalah gambaran bentuk perbuatan dalam masyarakat. Misalnya kegaiatan dalam sehari hari contoh anak tk bangun jam 6.00, anak SD jam 5.30, anak SMP, 5.30 dan anak SMA 5.00, semua itu terlah terbiasa dalam pola yang sama dari hari keharinya.












































BAB II.

Mengidentifikasi proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian

Standar  Kompetensi Lulusan ( SKL )
KEMAMPUAN YANG DI UJI
2. Menjelaskan proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian.
Mengidentifiaksi bentuk sosialisasi melalui berbagai media dalam pembentukan kepribadian


2.1. Sosialisasi :
adalah proses belejar sesorang, anggota masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur kebudayaan yang berupa cara-cara bersikap, bertindak dan berinteraksi dalam masyarakat, baik adat istiadat, perilaku, bahasa dan sebagainya dan berlangsung sepanjang hayat mulai dari lahir sampai meninggal dunia. Yang selalu diawali dengan tahapan-tahapan yaitu, tahap persiapan, ( preporatory stage),tahap meniru ( play stage), tahap bertindak ( game stage) dan tahap penerimaan kolektif ( generalized other ) hal ini terjadi pada orang dewasa. Secara kesimpulan  ;

2.1.1. Proses sosialisasi
                     Proses sosialisasi dimulai dari lingkungan keluarga atau kelompok-kelompok yang ada disekitar kehidupan, lambat laun dengan berhasil penerimaan atau penyesuaian, maka individu tadi akan merasa bagian dari keluarga atau kelompok itu.
Jenis- jenis  sosialisasi :
1)        Sosialisasi Primer : terjadinya sosialisasi sekitar 0 s.d. 4 th, yakni ketika bayi baru lahir baru mengenal lingkungan keluarga yang terdekat. Atau sosialisasi yang pertama kali dijalani oleh anak.
2)        Sosialisasi sekunder : berlangsung setelah sosialisai primer, setelah berhubungan dengan lingkungan luar yang lebih jauh, seperti sekolah, pasar dll.
3)        Sosialisasi Represif :  adalah proses sosialisasi yang lebih mengutamakan penggunaan hukuman dan menggunakankan kominikasi satu arah, dalam hal ini peran orang tua lebih dominan, contoh orang tua melakukan hukuman apabila anak tidak mematuhi perintah orang tua.
4)        Sosialisasi Partisipatif adalah pola sosialisasi yang meberikan apa yang diminta anak apabila anak berperilaku baik.

2.1.2. Media Sosialisai
Berlangsungnya media sosialisasi masyarakat memerlukan perantara, tidak terlapas dengan perantara sebagai berikut :
1)    Keluarga yang terdiri dari Ayah, ibu, anak, kakek, nenek dll. Sesuai dengan fungsinya keluarga menurut Wiliam J Goode (1983 ) secara umum fungsi keluarga meliputi ; pengatura seksual, reproduksi, pemeliharaan, sosialisasi dan kontrol sosial.
2)    Teman sepermainan yaitu teman sebaya.
3)    Sekolah sebagai sarana pengemnagan berfikir dan kreatif.
4)    Lingkungan kerja
5)    Media Masa. TV, Surat Kabar, Majalah, Radio, Internet dll.

2.2.  Sosialisasi sebagai proses penganalan nilai dan norma sosial budaya dalam pembentukan kepribadian
               Menurut F.G. Robins ada beberapa foktor yang menjadi dasar perkembangan  dan pembentukan kepribadian, yakni :

1)Sifat dasar yaitu sipat potensi warisan biologis yang diturunkan oleh ibu dan ayahnya.
2)    Lingkungan pranatal yaitu lingkungan dimana ia belum lahir dan masih dalam kandungan ibunya yang dipengaruhi pralku ibu dan ganguan penyakit tatkala ibu sedang mengandung.
3)    Perbedaan perorangan yaitu antara individu yang satu akan tumbuh berbeda denganindividu yang lain dalam hal karekter dan berfikirnya.
4)    Lingkungan fisik yaitu yang mempengaruhi langsung individu yang bersangkutan seperti ; lingkungan alam, budaya lingkungan masyarakatnya.
5)    Motivasi kekuatan-kekuatan dari dalam diri individu yang menggerakannnya untuk berbuat sesuatu.

2.2.1. Unsur-unsur kepribadian.
              Pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh empat unsur :
1)  Warisan biologis ( Heredity ) misalnya tipe kepemimpiann, pengendalian diri, dorongan hati, minat dan sikap.
2)  Warisan lingkungan alam yaitu penyeusuai diri dengan lingkungan alam, contoh seseorang ynag tinggal di daerah pantai gurun akan memeliki kepribadian yang kuat hal ini karena mereka ditunutut oleh lingkngan demi mempertahankan hidupnya.
3)  Warisan sosial mislanya kebudayaan yang berpengaruh terhadap proses sosial, contoh penggunaan HP, TV yang mempengarhi karakter masyarakat.
4)  Kelompok manusia, setiap kelompok mewariskan pengalaman khasnya yang tidak diberikan kepada kelompok lainnya, hal ini menimbulkan keprdaian yang khas. Contoh khas dari pasakan sunda, padang dll. Ini adalah bagian dari kekakhsan kelompok.






                              



















































                                                                    BAB III.

Mengidentifikasi proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian

Standar  Kompetensi Lulusan ( SKL )
KEMAMPUAN YANG DI UJI
3. Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
a.  Mengidentifikasi sebab terjadinya jenis perilaku menyimpang dalam masyarakat
b.   Mengidentifikasi berbagai jenis pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga pengendalian sosial.


3. Perlaku menyimpang.

3.1. Perilaku menyimpang dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok masyarakat sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat itu. Setiap masyarakat memiliki kriteria / ukuran penyimpangan. Misalnya masyarakat barat melakukan ciuman ditempat umum dengan kekasih sudah biasa, tetapi di masyarakat timur adalah dapat dikatakan aib atau berprilaku menyimpang, maka dalam hal ini penetapan ukuran baik atau tidaknya tergantung dari kelompok masryarakat itu sendiri, apakah itu sudah terbiasa dan disyahkan oleh masyarakatnya atau tidak, contoh lain seperti berpakain orang irian suku Dani akan berbeda 1.dengan orang jawa, dalam hal ini siapa yang berani memvonis, bahwa suku Dani telah melakukan penyimpangan dalam berpakaian.
                  Pendapat di atas dikuatkan oleh pendapat james van der Zanden perilku menyimpang sebagai perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai yang tercela diluar batas toleransi. Dan menurut pendapat Robert MZ lawang perilaku menyimpang sebgai semua tindakan menyimpang dari norma-norma yang belaku dalam sistem sosial / masyarakat.
Menurut jenisnya perilaku menyimpang di bagi dalam dua kategori :
1)    Penyimpangan primer ( primery deviantion ) yaitu perilku menyimpang yang pertama kali dilakukan oleh seseorang. Misalnya; berbuat kejahatan / mencuri baru satu kali hal itu pun karena dorongan perut lapar; dan biasanya perilaku penyimpangan yang dilkaukan pertama kali akan lebih rendah hukumannya dibanding dengan perilaku menyimpang sekunder yang dilakukan beberapa kali dan terencana.
2)    Penyimpangan sekunder. ( secondary deviation ) yaitu prerilaku pengulangan dari penyimpangan primer. Misalnya tadinya coba-coba pakai sabu ( narkotika )akhirnya ketagihan terus, dan sulit untuk berhenti
3.2. sipat-sipat menyimpang :
      a. Penyimpangan bersifat Positif.
Artinyapenyimpangan yang tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku, tetapi mempunyai dampak postif terhadap sistem sosial. Mislanya Seorang wanita melakukan kebiasaan yang dilakukan oleh laki-laki mislanya jadi tukang ojek, hal ini tentu akan banyak cemooh dari kaum wanita, tetapi karena kebutuhan dan emansipasi akhirnya dapat di terima oleh semua pihak, dan tidak melangga hukum.
b.   Penyimpangan bersifat negatif :
Artinya perilaku yang mengarah kepda sispat-sipat buruk dan melanggar nilai-nilai sosial yang akan mengganngu sistem sosial yang ada, misalnya berbuat kriminal dll.
3.3. Bentuk-bentuk penyimpangan :
1. Penyimpangan Individual ( individual Deviation )
Artinya penyimpangan yang dilakukan oleh individu atau perseorangan yang dengan terang-terangan menolak atau mengabaikan norma-norma yang berlaku di masyarakat.mislanya, membantah kepada orang tua ( pembandel, pembangkang, pelanggar perusuh dan penjahat.
2.   Penyimpangan kelompok ( group Deviation )
Artinya penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok misalnnya kelompok penyulundup narkoba, kelompok perampok. Dll.
3.   Penyimpangan campuran ( mixture of both deviation )
Penyimpangan yang dilakukan oleh mayoritas pengangguran dari berbagai kalangan. Sontohnya seperti anak remaja yang berfikir seperti anak yang berkecukupan kemudian menempuh jalan pintas untuk cepat kaya, dengan berbagai jalan dan pekerjaannya mioslanya ada yang menjadi copet, pengedar narkoba atau masuk oraanisasi teroris dll.
3.3.1. Berbagai jenis perilaku menyimpang
1) Penyalahgunaan narkotika yaitu penggunaan obat bukan pada tempatnya dengan dosis tinggi yang menimbukan efek negatif bagi pelaku dan orang lain yang dapat mengakibat drowsiness, dalam hal ini sipemakai mengalami penurunan kesadaran. Efek yang ditimbukna Narkoba oleh remaja diantaranya :
1) berani melakukan perbuatan yang dianggap bahaya
2) Menunjukan otoitas dalam menetang orang trua, guru dan norma sosial
3) Mempermudah Perbuatan Sek Bebas
4) Mempermudah melepaskan diri dari kesepian sesaat.
5) mengisi kekosongan
6) Solidaritas kawan
7) menghilangkan stres sesaat.
Pada dasarnya orang yang melakukan penyimpangan narkoba hanyalah sebagai obat sesaat dirasakan dan menanggung akibat seumur hidup dan mepercepat kematian.
2)    Perkelahian Pelajar / tawuran, kenapa hal ini dikategorikan sebagai perilaku menyimpang ? karena bertolak belakang dengan cita-cita dan tujuan sebagai pelajar yaitu pelajar tugasnya belajar bukan untuk berkelahi.
3)    Perilaku Sek di luar nikah / Sek. Hubungan Sek telah di atur dalam norma agama ”aturan Tuhan ” dan diatur oleh pemerintah. Yang melakukan sek diluar norma / aturan itu kategori berprilaku menyimpang ” ZINA ” maka masyarakat akan memberikan sangsi bagi si pelaku berupa pengucilan atau cemoohan.
4)    Perilaku menyimpang sebagai hasil dari sosialisasi tidak sempurna, hal ini terjadi akibat dari proses sosialisasi yang kurang  sempurna, dan yang mendasar adalah foktor keluarga . Faktor yang menimbulkan kegagalan dalam bersosialisasi adalah : a) kurangnya perhatian orang tua, kerana sibuk ngurus sendiri b) Memanjkan anak yang berlebihan c)  Orang tua yang otoriter yaitu terlalu mengekang anak yang berlebihan dan beprilaku keras 4) Lahir dari kelurga yang sudah kurang harmonis sehingga perhatian kepada anak menjadi kurang.


3.4. Pengendalian Sosial
     Pengendalian sosial adalah suatu proses baik disengaja atau tidak bersipat mendidik, mengajak atau memeriksa warga untuk mematuhi norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku. Jadi tujuan pengendalian sosial itu adalah untuk mecapai keserasian dan keteraturan hidup dalam masyarakat.
Pengendalian sosial (kontrol ) sosial dibagi menjadi :
1.    Pengendalian antar individu terhadap individu
2.    Pengendalian antar individu terhadap Kelompok
3.    Pengendalian antar Kelompok terhadap Kelompok
4.    Pengendalian antar Kelompok terhadap individ


3.4.1. Sifat- sifat  Pengendalian Sosial
1. preventif  yaitu pengendalian sosial dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran, tujuannya untuk mencegah terjadinya pelanggran, contoh sosialisasi peraturan hukum, misalnya pelanggaran bagi yang tidak memiliki SIM ( surat izin mengemudi ) maka di denda Rp. 1 juta., Siswa yang bolos sampai dengan 6 kali maka akan dikeluarkan dll.
2. refresif yaitu dilakukan stelah terjadinya pelanggaran, dan diupayakan keadaanya supaya pulih seperti semula. Misalnya apabila aturan hukum telah disosialisasikan akan tetapi tetap melanggra maka si penedara yang tidak punya sim di denda RP. 1 juta dengan tujuan supaya mematuhi peraturan dan tidak mengulanginya.
3. dipaksa ( paksaan / kurasif ) jika jalan halus yang ditempuh tidak membuahkan hasil. Maka di ambil jalan kekeran .
4. persuasif / pengendalian melalui bimbingan tanpa kekerasan, dan berjalan berkesinambungan

3.4.2. Fungsi Pengendalian  Sosial :
1. Meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma dapat ditempuh melalui pendidian informal ( kelurga ), formal ( lembaga sekolah ) maupun non formal ( diluar sekolah  ).
2. Mempertebal kebaikan norma, hal ini dilakukan dengan dongeng-dongeng yang berisi norma atau cerita tokoh pahlawan pejuan yang memilki nilai terpuji, saat taat pada norma dan patut di contoh.
3. Mempertebal keyakinan norma-norma masyarakat, dengan jalan membanding norma tertentu dengan masyarakat lainnya.

3.4.1.1. Bentuk dan cara  Pengendalian Sosial .
1) Gosip atau Desas-desus adalh sebagai kontrol sosialagar orang yang kenap gosip tersebut berhati-hati dalam bertindak.Contoh seorang anggota DPRD digosipkan membeli rumah mewah hasil korupsi,. Gosip ini akan menjadi pengendali bagi anggota DPRD yang lainnya agar tidak melakukan hal yang sama atau supaya korupsinya tidak jadi dilakukan.
2) Teguran adalah teguran langsung secara lisan kepada individu yang melakukan penyimpangan. Dengan tujuan supaya tidak melakuakn penyimpangan. Contoh anggota DPRD sering mangkir tidak dapat hadir kemudia di tegur oleh ketua fraksinya dan akan di pecat, maka teguran itu supaya membeuat epek jera dan tidak mengulangi lagi.
3) Hukum, adalah alat pengendalian  sosial yang paling ampuh dan disertai berbagai macam sangsi sesuai tingkat penyimpangannya.
4) Pendidikan Sebagai alat untuk membimbing dengan memberikan kidah-kaidah yang baik agar individu sebelum melakukan penympangan ssadar terbih dahulu bahwa perbutannya itu salah.
5) Agama adalah aturan hidup yang wajib di taati sesuai kontek tual dalam kitab sucinya.

3.4.1.2. Peran lembaga pengendalian sosial
Peranan lembaga sosial dalam pengdalian sosial  diantaran seperti : Polisi,Pengadilan,adat istiadat, tokoh masyarakat dsb.
1)    Polisi adalah aparat negara / alat negara yang bertugas memelihara keamanan, dan ketertiban masyarakat termasuk menyelidiki para elanggar hukum.
2)    Pengadilan adalah sebaga lembaga pemerintah yang bertugas menindak lanjuti petugas kepolisian, lembaga hukum inilah yang selanjutnya menyelidiki dan meneliti keslahan dan kebenaran pelaku kejahatan dan menjatuhakn hukum yang sesuai dengan kejahatan si pelaku.
3)    Hukum Adat. Adalah hukuman yang berlaku bagi daerah tertenu yang masih menrapkan hukum adat dalam masyarakat setempat / lokal.
4)    Tokoh Masyarakat. Adalah orang yang disegani dan dihormati dalam lingkunganya misalnya tokoh agama. Sehingga individu yang akan melakukan kejahatan akan malu dengan melihat karisma dari tokoh tersebut.








































BAB IV
Menganalisis bentuk-bentuk struktur sosial dan konsekwensinya
terhadap konplik dan mobilitas sosial

Standar  Kompetensi Lulusan ( SKL )
KEMAMPUAN YANG DI UJI
4. Menjelaskan bentuk-bentuk struktur sosial dan konsekwensinya terhadap konplik dan mobilitas sosial .
A.  meniterpretasi gambar struktur sosial vertikal dan Horizontal dalam masyarakat
B.  Menjelaskan oproses terjadinya berbagai konplik dan cara mengatasinya.
C.  Mendiskrifsikan struktur sosial masyarakat majemuk dan pengaruhnya terhadap integrasi sosial
D. Mendiskrifsikan proses mobilitas sosial emelalui berbagai saluran yang ada dalam masyarakat.

Pengertian :
  • Struktur sosial adalah suatu masyrarakat yang heirarkis, baik vertikal maupun horizontal.
  • Struktur sosial secara vertikal menghasilkan stratifikasi sosial yaitu pelapisan sosial masyarakat berdasarkan tingkatan, kelas sosial seperti kelas atas menengah dan bawah.
  • Struktur  sosial secar horizonatla menghasilkan diferensiasi sosial yanitu penggolangan masyarakat berdasarkan pembedaan tertentu, seperti perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, agama, gender, pendidikan, profesi dsb.
  • Status sosial adalah kedudukan  atau posisi yang disandang seseorang dalam masyarakat. Contoh kedudukan seseorang kiayi lebih dihargai dibanding rakyat biasa, sama halnya dengan Lurah, bupati, dll
4.1. Stratifikasi Sosial :
            Berasal dari bahasa latin ( tratum ) artinya tingkatan. Dalam kenyataannya manusia dalam kehidupannya di lingkungan masyarakat hidup secara bertingkat, ada yang termasuk golongan atas, menengah dan bawah yang identik dengan tingkatan pendapatan individu. Atau golongan atas dan bawah yang identik dengan status individu. Yang dapat dilihat dari Usia, Jenis kelamin,Keterunan, Kepemilikan /kekayaan dan kehormatan.
            Dilihat dari prosesnya stratifikasi sosial dapat terjadi dengan sendirinya, seperti tingkat umur, jenis kelamin keturanan dsb. Tetapi disisi lain bisa terjadi akibat adanya paksaan atau kesengajaan dan biasanya terjadi dalam organisai resmi atau lembaga formal seperti terjadinya kudeta dalam pimpinan pemerintahan dengan melakukan revolusi dari pimpinan yang syah karena dianggap sudah tidak bisa memimpin lagi. Sedangkan menurut sifatnya stratifikasi itu ada yang bersifat terbuka seperti Prestasi kerja yang mengantarkan individu menduduki jabatan strategis karena prestasinya dan ada yang bersipat tertutup seperti faktor keturunan.
            Apabila dilihat dalam bentuk struktur sosial dalam bentuk bagan sbb.
 













                Warga masyarakat

4.1.1. Dasar pelapisan Stratifikasi Sosial
1) Berdasarkan kriteria kehormatan atau kebangsawanan
2) Berdasarkan kriteria kekayaan atau ukuran ekonomi
3) berdasrkan Kriteria kekuasaan
4) Berdasarkan kriteria pendidikan / pengetahuan

Ada beberapa kondisi penyebab terjadinya strtifikasi sosial :
1.    Perbedaan ras dan budaya
2.    Pembagian tugas
3.    Kelangkan

4.2. Sipat- sipat pelapisan sosial
1. bersipat tertutupartinya pelapisan sosial tertutup bagi kepindahan status dari kelompok lain, mislanya sistem kasta di ajaran Hindu yang terjadi di India. Sitem kelas masyarakat feodal ( kerajaan ) tampak dalambagan sepoerti berikut :
    Satus sosial ini diperoleh secara turun temurun
    ( ascribed status )




                                                            Gambar ini diambil dari sosiologi suatu pengantar, soerjono soekanto

2.   bersifat terbuka artinya kelompok masyarakt memiliki kesempatan atau peluang untuk benpindah, hal ini bisa terjadi perpindahan profesi. Conooth mobilatas sosial vertikal naik, si A dulunya pedagang asongan karena rajin menabung lambat laun modalnya menjadi besar dan menjadi pengusaha. Status kedudukan ini diperoleh karena perjuangan ( assigneed status )
 






      Gambar ini diambil dari sosiologi suatu pengantar, soerjono soekanto

3.                   Bersifat campuran
Artinya masyarakt tidak selalu memiliki lapisan terbuka atau pelapisan tertutup, dalam masyarakt biasaynya memilki pelapisan campuran artinya sebgaian masyarakt meiliki pelapisan terbuka dan sistem tertutup, misalnya dalam masyarakat dengan sistem pelapisan tertutup.
 









4.1.2. Bentuk-bentuk strtifikasi sosial
Dilihat dari bentuknya sstratifikasi sosial di bagi 2 :
1)     sistem kasta yang paling dominan dalam hal ini adalah faktor ketutunan seperti kasta di India,sementara kualitas tidak diperhitungkan, dan hal ini menjadi kunci kelemahan sistem kasta adalah memiliki sifat tertutup
2)     Sistem kelas, sistem ini lebih bersifat feksibel dan terbuka, seperti dalam masyarakat modern, dalam hal ini semua memilki kesempatan yang sama karena sifatnya terbuka, yang memiliki prestasi berkesempatan mendudkuki kelas yang diidamkan.
4.1.2.1 faktor yang mempengaruhi Pelapisan sosial :
1.    Jenis aktivitas
2.    Ekonomi
3.    Jenis Pendapatan
4.    Tingkat pendidikan
5.    Tipe tempat tinggal
6.    Jenis kegitan rekreasi
7.    Jabatan dalam organisasi
4.1.2.2. Cara Memperoleh Status :
1) Ascribeds status yitu diperoleh dengan cara sendirinya ( otomatis ) seperti jenis kelamin atau kebangsawanan
2) achieved statusyaitu diperoleh dengan hasil usaha disengaja seperti guru, dokter, hskim, pengacara.
3) assigned status yang diberikan kepada pihak orang lain seperti gelar bangsawan, dr teladan, guru teladan, siswa teladan dsb



 4.2. Diperensiasi sosial dengan parameter agama, etnik dan ras, profesi serta gender :

     Perbedaan antara Startifikasi sosial dan diferensiasi sosial, kalau stratifikasi sosial membedakan masyarakat atas beberapa golongan secara vertikal ( atas, bawah / tingi rendah ) sedangkan diferensiasi sosial berdasarkankan perbedaan penduduk atau kelompok / golongan secara horizontal / mendatar yang menyangkut masaah perbedaan fisik semata mislanya, perbedaan ras, Agama, etnik dan profesi.
Atas dasar itu diferensiasi sosial meliputi adanya perbedaan ciri sbb :
       1) Ras yang memiliki ciri fisik biologis tertentu mulai dari bentuk rambut, wearna kulit dan hidung.
Menurut A.L. Kroeber  dikalisifikasi menjadi  sbb:
    1. Ras Austroid ( pendudk asli Australia ) aborigin
    2. Ras Mongoloid yang berada di wilayah ASIA dan Amerika yang meliputi :
1)    Asiatic mongoloid ( asia utara, tengah dan timur )
2)    Malayan mongoloid (Asia tenggara, indonesia dan malaisia, filipina dan Taiwan
3)    American Mongoloid ( penduduk asli amerika )

    1. Ras Caucasoid yaitu pendudk asli wilayah eropa sebagia apfika dan asia antara lain :
1)    Nordic ( eropa timur sekitar laut baltik )
2)    Alpine ( eropa tengah dan timur )
3)    Mediterania ( laut tengah afrika utura, armenia, arab dan iran )
4)    Indic ( pakistas, banglkades dan srilangka)

d. Ras Negroid yaitu penduduk asli wilayah Afrika adan sebagian ASIA anatar lain :
      1) Afrikcan negroid ( benua afrika )
      2) Negrito ( afrika tengah dan semenanjung Malaya dan Pilipina )
      3) Mmelanesia ( iran, Melanesia )
e. ras –ras khusus seperti ;
      1) Bushman (Guru Kalahari – Afrika selatan )
      2) Veddoid ( pedalam srilangka, sulawesi selatan )
      3) Polynesian ( kepulauan mikronesia dan polynesia )
      4) Ainu ( dipulau karafuto, Horaido Jepang )
2) ciri-ciri sosial yang berkaitan dengan status dan peran para warga dalam kehidupan sosial.
Misalnya berkedudukan sebagi Guru, pedagang, pengusaha artinay status peran tersebut   boleh saja dan dari golongan mana yang tekankan adalah profesionalnya atau keahliannya.
3)   Ciri-ciri budaya yang merupakan pembeda budaya suku yang digolongkan dalam masyarakt minang, bugis, lombok dll.

        Agama : timbulnya perbedaan agama di masyarakat melahirkan munculnya penggolangan masyarakat berdasarkan sistem agama yang di anutnya. Adari sinilah dapat di lihat ; kelompok agama islam, Kristen,Katolik, Hindu dan Budha.

        Jenis Kelamin yang dieroleh sejak ajali tiidak ada perbedaan disini dalam status sosialnya
        Klen adalah istilah dustu kelompok kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat dengan menarik garis keturunan secara unilateral abaik patrilineal ataupun matrilineal istilah klen ini disebut juga marga
        Suku bangsa adalah unit kelompok sosial yang dibedakan dari kelompok lainnya karena ada perbedaan ciri bersifat umum yang berkaitan dengan asal usul tempat dan budayanya yang memiliki ciri mendasar : Tipe fisik, warna kulit, rambut, mata ) bahasa, adat istiadat dan kesenian contoh di Indonesia : Suku jawa, batak aceh ambon, dayak, bugis dll.

4.3. Konflik Sosial
Adalah suatu proses di mana dua orang atau kelompok  berusaha untuk saling menyingkirkan / melenyapkan dan atau mebuat orang lain tidak berdaya. Konplik bisa terjadi karena adanya persaingan individu dan kelompok, tapi dapat terjadi akibat perbedaan emosi anatara orang dalam proses ionteraksi.
4.3.1. Sebab-sebab terjadinya konflik anatara lain :
1) Perbedaan kepribadian, oleh karena latar belakang budaya yang berbeda.
2) Adanya perbedan pendidrian indiviodu dengan yang lainnya.
3) Adanya perbedaan kepentingan individu atau kelompok
4) Karena adanya perubahan sosial yang terlalu cepat di masyarakat adan lain-lain
4.3.2. Bentuk-bentuk konflik :
1) Konflik antar pribadi
2) Konflik antar kelas sosial
3) Konflik rasial / konflik antar suku/etnis jenis yang ada
4)Konflik Pilitik
5) Konflik internasional

4.3.3. Akibat-akibat konflik :
1) Bertambah kuatnya rasa solidaritas
2) Timbulnya keretakan kesatuan kelompok
3) timbulnya huru hara dimana-mana
4) Timbulnya perubahan beberapa nilai budaya
5) Terganggunya ketertiban dalam masyarakat.



4.4. Upaya mengatasi konflik ( bentuk-bentuk akomodasi ) dapat dilakukan dalam bentuk :
1) Gencatan sejata yaitu saling meletakan senjata di antara yang bertikai.
2) Konsiliasi yaitu dari latin artinya consilation atau perdamaian, artinyasuatu cara untuk mempertemukan pihak –pihak yang berselisih guna mencapai tujuan bersama untuk damai, Mislanya perkelahian pelajar yang terlibat dipertemukan secara langsung oleh guru masing-masing sekolah  untuk saling damai dan memafkan.
3) Mediasi berasal dari latin mediatio Yaitu cara menyelesaikan sebuah konflik dengan menggunkan perantara.
4) Arbitase berasal dari latin arbitrium, yaitu penyeleasian konflik melalui pengadilan, seorang hakum (arbiter) sebagai pengambbil keputusan
5) coercion ( paksaan ) yaitu suatu cara paksaan fisik atau fsikologis, apabila paksaan fsikologis tidak berhasil, maka digunakan paksaan fisik.
6) Detete artinya mengendorkan yaitu mengurangi hubungan anatara dua belah pihak yang bertikai, cara ini dilakukan agar –masingmasing pikah memepersipakan diri untuk mencapai perdamaian
4.5. Pengaruh interseksi dan konsolidasi terhadap integrasi sosial :
Interseksi adalah proses bersatunya beragai unsur elemen atau lembaga dalam kelompok ke dalam satu visi / tujuan yang sama, sedangkan konsolidasi adalah hubungan baik antar lembaga atau kelompok dalam menyatukan visi, dari kedua pengertian tadi bahwa kedua hal itu jelas memiliki tujuan yang sama yaitu proses penyatuan tujuan ke dalam idiologi yang sama dalam hal ini negara.

4.6. Mobilitas Sosial :

 berasal dari kata ”mobilis” artinya bergerak atau mudahdipindahkan, secara pengertian sosiologis artinya perpindahan seseorang atau kelompok dari srta / tingktan sosial yang satu ke tingktan sosial yang lain.

4.6.1.Bentuk – bentuk Mobilitas, dibagi dua bagian :

1.    Mobilitas Sosial Vertikal yaitu perpindahan individu dari suatu kedudukan sosial ke kedudkan sosial yang lain yang tidak sederajat, yaitu bisa kedudukan sosialitu naik ( sosial climbing ) atau kedudukan sosial turun ( social sinking ).
        Mobilitas Vertikal naik satatus kedudukan individu mengalami kenaikan status sosialnya, misalanya. Pak Ahmad adalah salah seorang pedagang asongan di terminal Cicalengka, kerana rajin menabung dan giat bekerja di bisa membeli toko kelontong di Jl alun-alun Cicalengka dan memeiliki barang dagangan yang cukup besar maka status sosial pak Ahmad menjadi naik dari pedagang asongan menjadi pengusaha kelontongan.
        Mobilitas vertikal turun sebaliknya dari mobilitas naik.
        Mobilitas Sosial antar Vertikal antar generasi yaitu mobilitas yang terjadi dua generasi, atau lebih seperti generasi ayah, anak, cucu, generasi pendahulu dan generasai sekarang. Hal ini bisa terjadi mobilitas naik bisa saja terjadi mobilitas tutrun. Mobilitas naik contohnya Pak Hasan adalah anak tukang becak, karena rajin belajar di mendapat beasiswa dan sekolah samapi ke lur negeri, setelah lulus dia dipanggil untuk menjabat  menteri oleh presiden, maka status pa Hasan disini adalah mobilitas aantar genresi naik. Sebaliknya jika pa Hasan adalah seorang menteri antas anaknya ada yang menjadi tukang becak maka satus anaknya adalah mobilitas anatar generasi turun.
        Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas sosial yang dialamai seseorang dalam hidupnya.
2.    Mobilitas sosial Horizontal yaitu perpindahan individu atau kelompok lainnya yang sederajat.tanpa merubah statusnya. Misalanya pa Wahid di Cicalengka di berstatus sebagai guru Sosiologi di SMA PGRI Cicalengka, kerena ada tugas dari pemerintah dia di tempatkan di SMAN Cianjur dan sama status sebagi guru sosiologi. Disini dapat kita lihat bahwa kedudukan status pa wahid tidak mengalami perubahan dan sama-sama sebagai guru, yang membedakannnya hanya mobilitas perpindahan rumah saja / mobilitas geografi.
3.    Mobilitas antar generasi. Adalah perpindahan dan peran sosial antar generasi yang satu dengan yang lain, yang ditandai dengan perkembanganntarap hidup dalam satu garis keturunan, mobilitas antar generasi menunjukan adanya kenaikan status sosial kegenarasi berikutnya.
Mobiltas antar generasi dibedakan sebagai berikut :
a)    Mobiltas interenerasi contoh bapak hasan seorang pegawai kecamatan, sedangkan ibunya sebgai pedagang kecil, setelah dewasi hasan menjadi seorang dokter, untuk jelas lihat gambar :
 












b)    Mobilitas Intra generasi adalah merupakan peralihan status sosial terjadi dalam satu generasi yang sama, contoh. Ayah duta memilki tiga orang anak, yaitu Duta, Ridha, dan andri, mata pencaharian ayahnya sebgai petani, stelah dewasa anak tersebut memilki mata pencaharian sebgai  beriku :
1)    Duta pedagang
2)    Ridha menjadi petani
3)    Andri jadi pengusaha
 












        Faktor penyebab terjadinya mobilitas sosial :
1)    Faktor status sosial atau kedudukan seseorang dalam kelompok masyarakat.
2)    Faktor Ekonomi yaitu besar kecilnya kepemilikan harta sebagai ukuran kekeyaan seseorang dalam mengubag status kedudukan sosial di masyrakat.
3)    Faktor situasi Politik yaitu faktor kepercayaan masyarakat kepada seseorang yang dapat mengantarkan orang kepercayaannya menjadi berkedudukan yang lebih baik misalnya menjadi lurah atau bupati. Atau sebaliknya menjatuhkannya.
4)    Faktor kependudukan ( demografi )
5)    Faktor keinginan untuk melihat daerah lain, dalam hal ini melakukan upaya studi banding dengan membandingkan kekurangan dan kelebihan dalam pembangunan daerah yang dikelolanya.
6)    Motif-motif keagamaan artinya tindakan yang didorong oleh agama,  misalnya tugas misioner, tekanan agama lain contoh pada abad ke 17 orang inggris mendapat tekanan dari katolik inggris sehingga mereka banyak yang pindah ke Amerika.

4.8. faktor penghambat terjadinya mobilitas Sosial :
1) Perbedaan ras dan agama
2) Terjadinya diskriminasi
3) Pengarus sosialisasi yang kuat
4) Kemiskinan
5) Perbedaan jenis kelamin ( umum berlaku bagi masyarakat tardisonal )




Cara-cara yang digunakan untukl mobilitas sosial antara lain :

1.    Perubahan standar hidup
2.    Perubahan tenpat tinggal
3.    Peubahan tingkah laku
4.    Mengubah nama
5.    Perkawinan
6.    Bergabung dengan organisasi tertentu

4.9. saluran-saluran mobilitas sosial :

1.    Keluarga yang terbentu melalui proses perkawinan.
2.    Organisasi pemerintahan
3.    Angkatan bersenjata atau militer
4.    Lembaga keagamaan
5.    Organisasi politik
6.    Lembaga pendidikan
7.    Orhanisasi ekonomi
8.    Organisasi keahlian

4.10. Pengaruh Mobiltas sosial :
                        1) Dampak Postif  sbb :
         a. memungkinan masyarakat untuk mengisi sesuai jabatan dalam bidangnya ” the raight man on the right place ”
b. memungkinkan bagi setiap orang untuk menggapai tujuan hidup.
c.  dimungkinkan pengembangan keribadian masyarakt ayng optimal
2) Dampak Negatif

1.   Terjadinya konflik antar kelas
2.   Konflik anatar kelompok
3.   Konflik antar generasi
4.   Penyesuaian kembali.
5.   Muncul ketidak puasan di masyarakat.
6.   Terjadinya tindakan kriminal.

































BAB V

Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Standar  Kompetensi Lulusan ( SKL )
Uraian
5.  Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
A. Menjelaskan terbentuknya kelompok sosial dan terjadinya kemajemukan dalam masyarakat
B. Menjelaskan prilaku promordialisme yang berkembang dalam masyarakat multiikultural.

7.    Masyarakat multikultural / masrakarakat majemuk adalah masyarakat yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam ras, suku bangsa, agama, adat istiadat dan bahasa derah yang berbeda. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultural / majemuk hal itu dibuktikan dengan berbagai macam ragam ras, suku, adat istiadat dan bahasa yang berbeda yang masing-masing membawa identitasnya. Hal ini merupakan kekayaan yang dibanggakan yang tertuang dalam falsafah bineka tunggal ika.

            Dalam ajaran agama indonsia memiliki ragam kepercayaaan, diantaranya :
  1. Animisme kepercayaan kepada roh leluhur
  2. Dinamisme kepercayaan kepada sebuah benda yang dianggap mengandung kekuatan gaib.
  3. Agama yaitu kepercayaan kepada Tuhan YME yang dibimbing oleh kitab sucinya.

5.1. Faktor yang mendasari terjadinya kelompok sosial :
1) Faktor Agama
2) Faktor ras
3) Faktor Suku
4) faktor Adat dan kebudayaan
5) Faktor Geografis

5.2 .Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, itu pada suatu saat terjadi persilangan, proses persilangan inilah yang disebut interseksi sosial yaitu gambaran tentang terjadinya persilangan keanggotaan warga masyarakat dalam kelompok-kelompok sosial tertentu akbat ada sisfat keterbukaan dalam sistem pelapisan sosial ( diferensiasi sosial ) misalnya persilangan anggota masyarakat antar ras, agama klan, suku bangsa pendidikan, mata pencaharian dan aliran politik. Proses itu semua disebut dengan konsolidasi, yaitu gambaran tentang terjadinya proses yang memperkuat perhubungan, persatuan, atau tumpang tindihnya anggota masyarakat ndalam kelompomsosisla tertentu akibat adanya sifat keterbukaan dalam sistem dferensisasi sosial.

Bentuk-bentuk kelompok sosial :
5.2.1. Interseksi Sosial antara ras dam agama
Misalnya warga indonesia yang berasal dari ras yang berbeda, tetapi menjadi anggota kelompok masyarakt pemeluk agama tertentu.
5.2.2. Interseksi antara klam dan suku bangsa.
a. Klan adalah Kelompok kekerabatan yang menyusun hubungan melalui garis keturunan ayah ( patrilineal ) dari Ibu ( matrilimeal ) yang menunjukan adanya inegrasi sosial, seperti keastuan wilayah, adat istiadat, hak istimewa, bahasa dan loyalitas terhadap masyarakat.
b. Suku bangsa adaalah kesatuan sosial berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan budaya, khususnya perbedaan bahasa.

5.2.3. Interseksi sosial antar pendidikan dengan mata pencaharian
Contoh, A Lulusan sarjana Pertanian, si B lulusan SD sebagi petani. A dan B Statusnya sebagi masyarakat tani, walaupen status pendidikan berbeda.
5.2.4. Interseksi antara suku bangsa dengan sosial politik.
Misalnya keaggotan salah satu partai ” Demokrat” berasal dari unsur suku bangsa yang berbeda,  tetapi dududk dalam wadah oragnisasi / partai yang tidak bedasarkan asas pemisahan suku abangsa atau dolongan kedududkannya sama dan sederajat sebagai anggita partai

                                                                                                                         




BAB VI

Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyrakat dan dampaknya kepada kehidupan masyarakat

Standar  Kompetensi Lulusan ( SKL )
Uraian
6. Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyrakat dan dampaknya kepada kehidupan masyarakat.
Menejelaskan gejala perubahan sosial yang terjadi serta dampaknya bagi masyarakat.
6.1. Perubahan sosial meliputi :
*    Proses perubahan sosial
*    Bentuk perubahan sosial
*    Faktor penyebab perubahan sosial
6.2. Dampak perubahan sosial :
*       Dampak Positif ( globalisasi, demkratisasi )
*       Dampak negatif (westernisasi dan sekulerisme, konsumerisme dan hedonisme )

6.1 Perubahan sosial adalah ketidak sesuaian unsur-unsur yang saling berbeda yang ada di masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai dengan fungsinya. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat itu dapat dilihat dari segi gejala-gejala terganggunya kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keberadaanya relatif kecil,
Wujud perubahan sosial dibagi dalam dua hal :
  1. Perubahan dalam arti kemajuan ( progres ) menguntungkan
  2. Perubahan dalam arti kemunduran ( regres )yang membawa pengaruh kurang menguntungkan.

Latarbelakang munculnya masyarakat yang majemuk
Adalah sbb :
1)    Keadaan geografis yang berwujud kepulauan
2)    Letak indonesia di antara dua samudra
3)    Kedaan ikllim dan tingkat kesuburan tanah.

Penerimaan masyarakat terhadap perubahan :
  1. Adanya sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru
  2. unsur baru yang dapat diterima oleh masyarakat, jika unusr itu tidak bertentangan dengan ajaran agama yang dianutnya.
  3. Corak struktur tang telah dirasakan manfaatnyaa oleh rezim penguasa.
  4. suatu unsur kebudayaan baru dapat diterima jika ada-unsur-unsur yang sebelumnya sudah melandasinya.
  5. Unsur yang diterima jika memiliki skala kegiatan terbatas dan terbukti kegunannya oleh masyarakat.

6.1. Proses perubahan sosial diartikan bahwa perubahan sosial dan kebudayaan merupakan proses yang terus menerus, yang terwujud dalam perubahan-perubahan yang dibedakan menjadi :
1. Perubahan secara lambat yang dikenal perubahan secara evolusi.
2. Perubahan yang terjadi secara cepat atau istilah lainya adalah revolusi. Hal ini bisa direncaknakan, bisa juga tidak.
1) syarat terjadinya revolusi :
1. Keinginan untuk mengadakan perubahan
2. Adanya pemimpin yang dianggap mampu
3. pimpinan yang dapat menampung aspirasi yang dijadikan program dan arah bagi masyarakat.
4. Pimpian dapat merumuskan tujuan konkrit dan abstrak
5. Adanya momentum yang tepat untuk melancarkan revolusi
2) Kecenderungan masyarakat bertahan :
1. Unsur yang mempunyai pungsi sudah diterima dimasyarakat luas.
2. Unsur yang diperoleh melalui sosialisasi sejak kecil
3. unsur yang menyangku religi dan agama
4. unsur menyangkut ideologi
3) Kecenderungan untuk berubah , ada beberapa faktor sosial :
1. Adanya rasa tidak puas dengan situasi dan kondisi yang ada
2. Sadar akan kekurangan dalam kebiudayaan sendiri
3. Adanya usaha untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
4. kesulitan-kesulitan yang dihadapi harus diambil dengan keputusan langsung
5. Tingkat kebutuha semakain bertambah
6. sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru

6.2. Faktor penyebab perubahan sosial :
6.2.1. Perubahan Inter masyarakat itu sendiri :
1) Adanya penemuan baru
 a)  discovery adalah penemuan dari unsur baru kebudayaan yang baryu, baik berupa alat maupun ide baru yang diciptakan oleh seorang individu dalam masyrakat ybs. Contoh mesin uap ditemukan oleh jams watt, listrik oleh thomas alpa Edison dll.
b) Invetion adalah suatu proses discovery menjadi inventian bila masyarakat sudah mengakui, menerima, menerapkan pengetahuan atau penemuan baru dalam kehidpna sehari hari. Contoh listrik dikembangkan menjadi berbagai alat kebutuhan hidup lainnya, seperti radio, tv dll.
2) Bertambah dan berkurannya penduduk
3) Terjadinya pemberontakan dalam tubuh masyarakat itu sendiri
4) terjadinya pertentangan ( konflik ) dalam masyrakat.

6.2.2. faktor Ektern :
1. Peperangan antar negara / konflik
2. Adanya pengaruh kebudayaan lain
3. Terjadinya perubahan lingkungan alam / bencana alam.

6.3. Dampak perubahan sosial :
*       Dampak Positif ( globalisasi, demokratisasi )
·         Munculnya ide-ide baru sebagai dampak dari masyarakat yang terbuka
·         Berkembangnya ilmu pengetahuan yang lebih maju
·         Masyarakt lebih dewasa dalam memilih dan mengemnangkan kemampuan dari ide yang dimlikinya.
*       Dampak negatif (westernisasi dan sekulerisme, konsumerisme dan hedonisme )
·         Westernisasi : terlalu bergaya hidup kebaratan dan mengesampingkan budaya lokal
·      Sekulerisme : terlau bebas tanpa memandang nilai dan norma yang berlaku di masyarakat lokal / asli
·      Konsumerisme : Sikap konsumtif dan menghambur-hamburkan kebutuhan dan memandang segala sesuatunya dengan uang.
·      Hedonisme : tumbuhnya budauya kekerasan akibat munculnya sekulrisme dan konsumerisme

6.4.     Teori perubahan sosial :
1.    Teori  Evolusioner : teori ini nerprionmsip bahwa perubahanan adalah sebuah proses panjang yang bersipat linier menuju perbaikan, tahap selanjutnya selalui lebih baik. Kelemahan teori ini bahwa tidak semua perubahan meunju ke baikan bahkan sebaliknya.
2.    Teori fungsional ; yaitu  lebih terfokus pada upaya memelihara sistem sosial, karena itu teori ini memehami perubahan sosial sebagai gejala yang tida normal, yang initiny menjaga keseimbangan dan stabilitas sosial lebih diutamakan.
3.    Teori Konplik yaitu , dengan konflik dapat berupaya menuju perubahan, teori ini memendang bahwa masyrakatlah sebai agen perubahan.
4.    Teori Psikologi sosial yaitu teori yang mengarahkan terwujudnya masyarakat yang modern.

6.5.Bentuk-bentuk kelompok sosial :
a.    Komunitas (comunity) menunjukan suatu susunan keluarga unit-unit terkecil dan memiliki keterkaitan yang sama.
b.    Masyarakat ( society) adalah sekelompok orang yanhg membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka dimana sebagian besar terjadi interaksi antar individu dalam kelompok
Berikut macam-macam masyarakat yang diketahui :
1)    Masyarakat pedesaan cirinya ( konservatif dan kolot , curiga sama orang asing )
2)    Masyarakat perkotaan cirinya ( kehidpan agama kurang, indiovidualis, adanay pemagian yang jelas )
3)    Gemenschaf ( Panguyuban ) artinya :  dengan ciri sbb 1) hubungan individu diadasarkan atas dasar cita dan perastuan bathin.
4)    Gessescaft ( patembayan  ) adalah bentuk kehidupan berdasarkan ikatan lahir yang berlaku untuk jangka pendek, atas dasar motif ekonomi.
5)    Kerumunan ( Crowl ) adalah kumpulnya orang-orang pada suatu tempat karena adanaya pusat perhatian yang sama
BAB VII

Menganalisis peran dan fungsi lembaga sosial

Standar  Kompetensi Lulusan ( SKL )
Uraian
7. Menganalisis peran dan fungsi lembaga sosial
7.1. Lembaga Sosial :
1) Hakikat Lembaga Sosial
2) Tipe-tipe Lembaga Sosial
3) Peran dan Fungsi dari ;
a.       Lembaga Keluarga
b.       Lembaga Pendidikan
c.       Lembaga agama
d.       Lembag Hukum
e.       Lembaga Ekonomi
f.        Lembaga Politik

  1. Pengertian Pranata dan Lembaga Sosial :
Pranata sosial dalam bahasa inggris disebut social institution adalah seperangkat aturan atau sistem norma mengeni suatu aktivitas tertentu.
Koencoro Ningrat ( soekanto,1982) lembaga sosial ( pranata sosial) suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi konplek-konpleks kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat.
Horton & Horton (1983:41)
Lembaga sosial adalah badan atau organisasi yang melaksnakan aktivitas tersebut. Untuk lebih jelas lihat gambar :
No
Kegiatan dan kebutuhan
Pranata
Lembaga
1
2
3
Makanan, pakaian, perumahan
Peran politik
Pengembangan keturunan
Hasil perdaganagan
Pemilu
pernikahan
Grosisr
KPU
KUA, Kantor catatan sipil

Contoh lain :

No
Lembaga ( institut)
Pranata (institution)
1
2
3

ITB
UP
DEPHANKAM
Pendidikan Tinggi dan Tekonologi
Pendidikan Keguruan
Kemanann negara

  1. Ciri-ciri Lembaga sosial :
1.      Merupakan kesatuan fungsional berbagai unsur kebudayaan, contoh sekolah
2.     Terbentuk dalam waktu lama, contoh proses belajar dari TK sampai tidak ada batasnya.
3.    Mempunyai satu atau beberapa tujuan terntentu, contoh liberalisme ekonomi atau persaingan bebas memiliki tujuan untuk memacu produksi
4.   Mempunyai alay perlengkapan, lembaga ekonomi memeiliki kelengkapan contohnya uang sebgai alat tukar.
5.   Memmilki lambang-lambang, contoh partai politik memiliki bendera dan simbol yang khas.
6.   Memilki tradisi tertulis dan tidak tertulis, lembag aperkawinan, contoh tradisi memberikan hormat dan memohon restu kepada orang tua.


















  1. Tipe-tipe lembaga sosial :





Tipe-tipe lembaga
Kemasyarakatan

















           

Berdasarkan kriteria proses perkembanganya, lemabag siosial bisa dibedakan ke dalam :

A.         1)cresive institutions dan 2)enacted institution  . cresive institutions adalah lembaga sosial yang secara tak sengaja muncul dari adat istiadat masyarakat, contoh lembaga perkawinan, sedangkan enacted institution  merupakan lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, contoh lembaga pendidikan, .
B.         dalam sistem nilai dikenal dengan basic institutions yaitu lembaga yang memeiliki tujuan mememlihara dan mempertahankan tertib sosial,contoh keluarga, pendidikan dan negara.. Sedangkan Subsidiari intstitutions adalah lembaga yang sipatnya hanya melengkapi contoh rekreasi.
C.         Berdasarkan tingkat penerimaan dibedkan atas dua yaitu Soscial sanctions institutions dan unsantion institutions, Soscial sanctions institutions adalah lembaga sosial yang diterima masyarakat contoh, keluarga, pendidikan dan sietem kesehatan masyarakat. Sedangkan unsantion institutions adalah lembaga sosial yang ditolah masyarakat contoh premanisme, kriminal, perjudian dll. Berdasrkan penyebarannya dibedakan anatar general institutions yaitu lembaga sosial yang terdapat pada hampir semua masyarakat cohnya agama. Yang kedua restricted institutions lemabag aosisla yang hanya terdapat pada masyrakat tertentu, contoh agama islam, agama kristen dll kalau agama pasti terdapat pada semua lembaga.
D.        Berdasarkan funsinya lembaga sosial dibagai dua yaitu Operative institutions yaitu lemabag sosial yang berfungsi menajalan ata menggerakan lemabag-lembaga sosial yang ada contoh industrialisasi, yang kedua regulative instituitions yaitu yang mengawasi tata kelakuan masyarakat.Contoh Kepolisian, jaksa dan pengadilan.

Hakikat fungsi / Peran Lembaga Sosial di masyarakat adalah sebagai pengendali sosial terhadap perilaku yang menyimpang di masyarakat. di antaranya polisi,pengadilan, adat istiadat, tokoh masyarakat dsb.

Tipe-tipe lembaga sosial sebagai pengendali :


1)      Polisi adalah aparat negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk menyelidiki pelanggar hukum. Tindakan yang dilakukan oleh polisi adalah dengan cara menangkap dan memerikasa pelanggar hukum yang kemudian di tindak lanjuti ke pengadilan.
2)      Pengadilan adalah sebgai lembaga pemerintah tiiadk berwenang untuk menangkap pelaku kejahatan tapi tugasntya adalah menindaklanjuti laporan dari kepolisian. Lembaga hukum ini selanjutnya menyelidiki dan mengusut tuntas sampai akhirnnya menjantuhkan hukuman sesuai dengan tingkat pelanggaran
3)      Hukum adat merupakan alat penegandalian sosial berbagai perilaku yang menyimpang dari norma adat yangberlaku di masyarakat.
4)      Tokoh Masyarakat adalah orang-orang yang disegani dan dihormati oleh masyarakatnya. Baik dilihatvdari Usianya ataupun pengalamannya. Tokoh ini dianggap mampu mengendalikan  sosial karena dia anggap sebagai baromater kebaikan masyarakat lokal.

7.1.3 Peran dan fungsi dari :

a)    Lembaga keluarga adalah lembaga pencetak awal terhadap pembentukan nilai dan norma manusia termasuk di dalamnya pengendali utama.
1)    Pengertian keluarga
Merupakan unit masyarakat terkecil yang terdiri dari atas ayah, ibu dan anak, yang terikat oleh ikatan kasih sayang seorang pria dewasa dan wanita dewasa yang diresmikan dengan ketentuan agama dan hukum yang berlaku.
2)    Ciri-ciri keluarga menurut mac iver :
a.    Keluarga merupakan hubungan perkawinan
b.    Keluarga terbentuk suatu kelembagaan dengan hubungan perkawinan
c.     Keluarga mempunyai suatu sistem tatanama ( nomenclatur)
d.    Memilki fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotanya.
e.     Keluarga merupakan tempat tinggal bersama.

3)    Macam-macam keluarga :
1.    Keluarga inti ( nuclear family ) yaitu ayah, ibu, anak ( baik anak kandung, tirui ataupun anak adopsi )
2.    Keluarga inti tanpa anak yaitu suami dan istri
3.    Keluarga luas ( exstended family )Ayah, ibu, anak dan anggota keluarga lain, sperti kakek, nenekkeponakan, ipar dll.
4)   Pola suami istri yang baru menikah :
1.    Firilokal atau patrilokal yaitu mengenai tempat tinggal yang mengharuskan penganti8n baru tinggal dikediaman kerabat suami.
2.    Uksorilokal atau matrilokal yaitu aturan mengenai tempat tinggal dikediaman kerabat istri.
3.    Utrolokal atau ambilokal yaitu kebiasaan memberikan kebebesan kepoada pengantin baru untuk bertempat tinggal dikediaman kerabat suami dan kerabat istri.
4.    Bilokal yaitu aturan mengenai tempat tinggal yang mengaharuskan pengantin baru pada waktu tertentu diam dikerabat suami pada waktu lain tinggal dikerabat istri.
5.    Avunkulokal yaitu aturan mengenai tempat tinggal pengantin baru dikedaman sudara laki-laki.
6.    Neolokal yaitu kebiasaan memeberikan kebebasan kepada pengantin baru untuk mendirikan rumah dikediaman yang baru terlepas dari lingkungan kerabat dan istri.
7.    Natalokal yaitu aturan yang mengharuskan suami tinggal di rumah orang tuanyasendiri dan istrinyapun begitu.
5)   Fungsi keluaga :
1.    Fungsi reproduksi ( kelangsungan keturunan )
2.    Fungsi afeksi yaitu kasih sayang atau saling mencintai
3.    Fungsi sosialisasi yaitu menunjukan peran intitusi keluarga dalam membentuk kepribadian anak.
4.    Fungsi ekoomi yait pengaturan ekonomi keluraga untuk bertahan hidup.
6)   Bentuk-bentuk perkawinan :
a.    Monogami yaitu perkawinan seorang laki dan perempuan
b.    Poligami yaitu seorang suami memilki lebih dari satu istri
c.     Poligini sama dengan b
d.    Poliandri yaitu seorang perempuan lebih memiliki satu orang suami.
7)   Bentuk perkawinan liannya ;
a.    Perkawinan sororat artinya perkawinan lanjutan, hal ini terjadi apabila istri meninggal maka suami menikahi adik kandung  almarhumah.
b.    Perkawinan levirat artinya perkawinan pengganti, hal terjadi apabila suami meninggal maka janda atau perempuan manta dari suami meninggal menikah lagi dengansaudara  kandung laki-laki / suami yang meninggal.
Istilah itu terjadi sperti di batak, disebut parekhon, di palembang disebut ganti tikar, di bengkulu istilah itu disebut kawin anggon.
8)     Berdasarkan daerah asal jodoh perkawinan perkawinan di bedakan atas ;
a)    Endogami artinya perkawinan dilakukan oleh sesorag berasal dari lingkungan sendiri.
Yang terbagi dua yaitu :
1.    Paralel cousin yaitu perkawinan anak-anak kandung yang sejenis
2.    Cross cousin yaitu perkawinan anak-anak kandng yang tidak sejenis.
Lihat gambar.


 



















b)    Lembag pendidikan adalah lembaga yang berperan membimbing dalam berprilaku dan bernegara dan mengembangkan ilmu pengetauan sehingga diharapakn masyarakat dampat menegrti tujuan dan fungsi manusia bernegara dan memaknai hakikat hidup.
c)     Lembaga agama berperen sebagai pembentuk nilai dan norma, sehingga tumbuhnya kesadaran akan   hakikat manusia untuk berbuat baik, kepada sesama manusia dan sang penciptah Allah .
d)    Lembaga Politik berperan penyalusur aspirasi kekuatan masyarakat dalam bentuk kelompok masyarakat.
e)     Lembaga ekonomi berperan sebagai pemenuhan akan kebutuhan hidup manusia.
                                        
































Bab VIII
Menyusun rancangan dan melakuakn penelitian sosial

Standar  Kompetensi Lulusan ( SKL )
Uraian
8. Menyusun rancangan dan melakuakn penelitian sosial
a. Mendiskriofsikan rancangan penelitian
b. Mendsikrifsikan proses pelaksanaan penelitian sosial serta kegunaan laporannya

1. Menyusun rancangan penelitian :
dalam memnyusun rancangan penelitian, hal yang harus di dahulukan adalah :
1)    menentukan topik permasalahan :Topik adalah pokok permasalah yang menjadi objek penelitian.
2)    Membuat judul : Gambaran yang menjadi objek penelitian
3)    Merumuskan hipotesa : yaitu dugaan sementara belum dibuktikan kebenaran secara ilmiah.
4)    Identifikasi / rumusan masalah
5)    Tujuan penelitian
6)    Menetapakan populasi dan sampel : Populasi adalah Keseluruhan yang menjadi objek penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sampel.


Kerangkat Penelitian dan penulisan sosiologi :
 























6.1. Macam-macam Sampel :
6.1.1. Sampel probabilitas ( Semua data dapat berkesempatan dapat dijadikan sampel :
1) sampel acak ( random ) yiatu semua memiliki kesempatan yang sma untuk dijadikan sampel dari seluruh populasai, dan dipilih dengan cara di undi komputer atau menggunaan table komputer
2) Purposive sampling yaitu sampel memilih dengan cara di undi, setripa popiulasi diberi nomor urutan.
3) Sampel Startifikasi yaitu menentukan sampel atas dasar penegleompokan atau penggolangan dengan ciri tertentu mislanya usia, jenis kelamin.
4) . sampling Daerah : adalah sampel yang tersebar di beberapa daerah dan hanya sebagian yang dijadikan sampel.
6.1.2. Non Probability Sampling : Yaitu sampel dimana tidak semua objek peneletian dapat memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel :
1) Sampling Sistematis : yaitu teknik memilih sampel dengan urutan tertentu mislanya memilih sampel dari urutan 5 s.d. 10 saja dan telah ditentukan oleh peneliti.
2) Purposive sampling yaitu dilakukan dengan memilih objek / data / individu yang betul-betul ditentukan oleh peneliti.
3) Sampling Kuota, yaitu teknik memilih sampel dengan menetukan kuota, misalnya memilih sampel kelas XII dengan ditentukan jumlahnya.
4) Sampling aksidental : Yaitu sampling yang diampbil dari siapa saja yang kebetulan ada untuk bersedia memberikan keterangan
5) sampling snow ball : sampling ini digunkan untuk menyelidiki hubungan manusia dalam kelompok yang akrab. Yang menyelidikin informasi di kalangan tertentu, misalnya bagaimana membeli perumahan .
6) Saturation sampling yaitu metode memilih sampel dengan cara seluruh populasi menajdi sampel penelitian.
7)    Menentukan metode penelitian
2. Teknik Pengumpulan Data : ( data dibagi dalam dua bagian yaitu 1) Data primer : adalah data yang didapat secara langsung, 2) data sekunder data yang didapat dari orang kedua atau sumber pustaka lainya.
1) Metode Kepustakaan adalah data diambil dari buku atau karya ilmiah orang lain yang dijadikan acuan penelitiannya.
2)  Analisis Media Masa
3) Observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan lokasi penelitian, tujuannya adalah sebagai alat sistematis yang dibuat bukan atas dasar asala-asalan.
a) Jenis-jenis Obseravasi :
    1)  Observasi Partispasi yaitu melibatkan peneliti secar langsung dalam kegiatan    pengamatan di lapangan.
2) Observasi nonpartisipasi yiatu obserpasi tidak melibatkan peneliti secara langsung
4) Wawancara adalah percakapan atau tanya jawab antar peneliti dansumber informasi dengan tujuan memperoleh keterangan yang berhubungan dengan topik penelitian
a. Jenis wawancara :
1) Berstruktur artinya telah ditentukan / dipola pertanyaan yang diajukan kepada responden
2) tak berstruktur bentuk wawancara yang sebelumnya tidak terpolapedoman
3) Angket
3. Pengolahan Data  / Analisis dan interpelasi hasil penelitian :
1) Klasifikasi Data
2) Statistik sederhana ( rata-rata, modus, median, persen )
3) data Kualitatif dan kuantitatif
4) Interprestasi data
5) Analisis Data

4. Penulisan Laporan :
1) garis besar laporan
2) Isi laporan hasil penelitian
3) Kesimpulan dan saran
4) Daftar Pustaka






























DAFTAR PUSTAKA


·         Mohamad Anwar, Pegangan Sosiologi Kelas 3 SMU, Armico, Bandung
·         Haneman Samuel, Azis Suganda, Sosiologi 1, Depdikbud 1997, Balai Pustaka Jakarta
·         Lambang Trijono, Suharko, Sosiologi 2, Depdikbud 1997, Jimira Eka karya Jakarta
·         Drs. Guniwan Kami Pasya, MS.i, Neneng Suhariah,  Sosilogi SMA CV. Subur Abadi Jakarta
·         Janu Murdiatmoko, Sosiologi Untuk SMU Grafindo,2003 Bandung
·         Drs. Didin Badrudin, Drs. Wawan Muwardi, Intisari Sosiologi, Pustaka Setia 2003, Bandung
·         Tim Studi Guru, Persiapan menghadapi  UNAS SMA, Puastaka Setia, Bandung
·         Saptono, bambang suteng, Sosiologi untu SMA, phibeta, Jakarta, 2007
·         Gatot Hermanto, 1700 Bank Soal “ Bimbingan Pemantapan Sosiologi SMA “ Yrama Widya 2009 Bandung.
·         E Juhana wijaya, Sosiologi SMA 1,2,3 , ARMICO, Bandung 2007